Thursday, April 22, 2010

Kesabaran Pahit Pada Awalnya, dan Indah Pada Akhirnya.

Kesabaran Pahit Pada Awalnya, dan Indah Pada Akhirnya.
Oleh: Ajidin

Ketika Allah Swt. menciptakan manusia dimuka bumi ini. Dan manusia mengaku beriman kepada-Nya. Kemudian Allah tidak lantas begitu saja, membiarkan manusia dengan pengakuannya. Akan tetapi Allah memberikan cobaan, dan ujian kepada manusia yang mengaku beriman tersebut. Apakah mereka benar-benar beriman, atau tidak. Apakah hanya sebatas ucapan manis di bibir saja. Kalau benar-benar mereka beriman, maka mereka akan tahan dan kuat atas segala cobaan, dan ujian yang diberikan kepadanya. Dengan cobaan dan ujian tersebut, manusia akan terlihat, mana orang yang benar-benar beriman dan bertakwa. Karena cobaan dan ujian itu, merupakan wasilah untuk menentukan manusia yang sesungguhnya. Kalau mereka sabar atas segala ujiannya, dan bersyukur atas segala nikmat yang diterimanya. Maka Allah akan menjadikannya, sebagai orang yang bertakwa dan beruntung.
Sebagaimana Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. (QS: Ali Imran: 200). Yaitu; bersabar atas sesuatu yang telah diwajibkan Allah atas kamu sekalian.
Hal ini pun, di sinyalir dalam hadits Qudsi-Nya, ketika Allah berfirman: “Barangsiapa dia yang tidak ridha dengan takdir-Ku, dan tidak sabar atas ujian-Ku, maka pilih atau carilah Tuhan selain daripada-Ku”. Kemudian Allah memberikan pilihan kepada manusia, apakah mereka akan sabar atas segala cobaan dan ujian yang diberikannya, atau tidak. Kalau mereka sabar, maka mereka akan menjadi orang yang benar-benar beriman dan bertakwa, serta mereka akan mendapatkan ke untungan di dunia dan akhirat. Dan kalau mereka tidak bersabar atas segala ujiannya, maka Dia memerintahkannya untuk mencari Tuhan selain Dia.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata; bahwasannya Rasulullah saw. beliau bersabda; “Apakah kamu sekalian mau aku tunjukan atas sesuatu yang akan meleburnya Allah atas kesalahan-kesalahan, dan sesuatu itu akan mengangkat derazat? Kemudian mereka menjawab; “Ya, wahai Rasulullah!, lalu beliau bersabda; “menyempurnakan wudlu ketika menipunya, banyak melangkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah selesai shalat, maka itu semua adalah ikatan”.
Perkataan Rasulullah di atas, menunjukan pada suatu amalan, apabila dikerjakan dengan ikhlas akan mendapatkan kebahagian. Dan yang mengerjakannya akan diangkat derajatnya. Kalau segala amalan tersebut dilakuan hanya karena Allah semata.
Memang, sungguh sulit untuk menjadi orang yang sabar. Berapa banyak orang yang tidak kuat dalam menerima ujian dan cobaan. Berapa banyak pula, orang yang gagal. Akan tetapi itu-lah, perjanjian manusia ketika mereka mengaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan-nya. Tidak hanya begitu saja, se-enaknya beriman dan mendapatkan kebahagian dengan pengakuan keimanannya. Tetapi di uji dan di coba untuk sebuah pembuktiannya.
Jangankan manusia biasa yang mengaku beriman di uji dan dicoba. Begitu pula, setingkat Rasulullah yang menjadi kekasih Allah, dan rasul-rasul, serta nabi-nabi yang lainnya yang di utus untuk mengemban amanat Tuhannya tidak lepas dari ujian dan cobaan. Sebagaimana yang di alami nabi Muhammad, nabi Ayyub, dan nabi yang lain. Mereka semua diuji dan dicoba untuk meningkatkan derajat mereka ketingkat yang lebih mulia.
Hampir semua manusia, bisa mengatakan sabar dalam menghadapi segala musibah, ujian, cobaan, dan goadaan. Tapi pada hakikatnya sangat sulit melaksanaknnya. Bagaikan kita memakan obat yang sangat pahit yang dipaksakan untuk ditelannya. Namun pada akhirnya, obat itu akan menyehatkan dan menyegarkan orang yang menelannya. Begitu juga, kesabaran pada awalnya akan sangat pahit, seperti obat. Tetapi, setelah dijalani, dilaksanakan, dan diaplikasikan dengan penuh ke ikhlasan dan keridhaan karena Allah, maka akhirnya menjadi indah dan membahagiakan.
Seperti dijelaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya yang berbunyi; “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (Az Zumar: 10).
Dengan demikian, orang-orang yang selalu sabar atas segala ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya. Maka mereka akan mendapatkan pahala yang tak terbatas. Mereka akan hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Segala sesuatu yang dilakukan dengan penuh kesabaran, akan menghasilkan kebahagian yang hakiki. Hal ini juga, diperkuat oleh perkataan nabi Saw. “ Kesabaran adalah sebahagian daripada keimanan, yang kedudukannya bagaikan kepala yang menjadi bagian dari pada tubuh”.
Berbahagialah orang-orang yang selalu sabar dalam segala gerak-gerik hidupnya. Selalu sabar dalam menjalani hidupnya. Selalu sabar dalam menjalankan segala perintah-perintah-Nya. Kemudian saya berharap, mudah-mudahan kita semua bisa menjalani kehidupan ini, dengan penuh kesabaran dan katawakalan kepada Allah Swt. Hanya modal kesabaran yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat. Dan dengan kesabaran yang akan menunjukan kita pada manusia yang sesungguhnya. Yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Terkahir, hanya kepada Allah kita akan kembali, dan hanya kepada Allah kita memohon dalam setiap detak napas jantung kita, agar kita selalu sabar dalam menjalani hidup di dunia ini. Muda-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang sabar. Amin. Wallahu’alam.

2 comments:

Unknown said...

amiin!
sabar ta berbatas!

Ajid said...

Semoga Allah selalu memberikan kesabaran kepada kita, amin..