Thursday, April 22, 2010

Apa yang menjadikan saya beda dengan mereka.....!

Apa yang menjadikan saya beda dengan mereka.....!

Ketika saya sedang membaca salah satu buku tentang sejarah filsafat Islam di Timur dan Barat. Saya sejenak merenung….!! Ada dalam isi buku tersebut salah seorang filosof yang membuat saya kagum, terharu dan sekaligus bangga. Kenapa saya sampai begitu terkagum-kagumnya, dan terharunya terhadap filosof tersebut. Karena saya membaca tentang biografi kehidupan beliau yang sangat mengharukan. Dimana beliau masa hidupnya dalam menuntut ilmu tidak seindah filosof-filosof yang lain, walaupun sebenarnya semuanya mempunyai perjalanan hidup yang sanga unik, akan tetapi semangat dan kerja kerasnya yang membuat beliau selalu dikenang dan pemikirannya selalu digunakan sampai saat ini. Siapakah beliau, adalah al-Farabi yang lebih jelasnya disebut Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh al-Farabi atau yang biasa dikenal dengan al-Farabi lahir di Wasij, sebuah dusun kecil di kota Farab, Propinsi Transoxiana, Turkestan, sekitar tahun 890. Dia berasal dari keluarga bangsawan-militer Turki. Al-Farabi melewatkan masa remajanya di Farab. Di kota yang mayoritas mengikuti mazhab Syafi’iyah inilah al-Farabi menerima pendidikan dasarnya. Dia digambarkan “sejak dini memiliki kecerdasan istimewa dan bakat besar untuk menguasai hampir setiap subyek yang dipelajari.” Pada masa awal pendidikannya ini, al-Farabi belajar al-Qur’an, tata bahasa, kesusasteraan, ilmu-ilmu agama (fiqh, tafsir dan ilmu hadits) dan aritmetika dasar. Setelah menyelesaikan studi dasarnya al-Farabi pindah ke Bukhara untuk menempuh studi lanjutan fiqh dan ilmu-ilmu lainnya. Beliau adalah salah seorang filosof islam yang telah mengharumkan dunia pemikiran pada saat itu sampai sekarang ini.

Sebenarnya saya disni bukan untuk menceritakan dan menulis tentang sepak terjang dan kehidupan beliau. Hanya saja sedikit terbersit dalam pemikiran saya, sambil saya merenung dan berfikir, kok masih ada yah sosok seperti beliau anak seorang bangsawan yang selalu gigih dalam mempelajari berbagai ilmu, dan khususnya di bidang filsafat. Diceritakan pula ketika beliau sedang belajar ilmu hanya dengan menggunakan lampu kecil saja yang bisa menerangi bacaannya. Padahal beliau seorang anak bangsawan yang bisa hidup serba kecukupan, akan tetapi beliau tidak menjadikan manja untuk belajar ilmu. Keinginannya dan kegigihannya telah terlihat sejak kecil, beliau lahir manjadi seorang anak yang membanggakan tidak seperti kebanyakan anak-anak pada masanya, lantas bukan berarti beliau meninggalkan bermain seperti anak-anak yang lainnya. Hanya saja beliau punya kemauan dan keinginan yang sangat kuat untuk bisa menjadi seorang ilmuwan, cendikiawan, atau pemikir yang bisa membrikan manfaat kepada yang lainnya.

Dari cerita diatas saya bisa mengambil sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwasannya ternyata anak siapa, keturunan siapa, miskin atau kaya dalam menuntut ilmu tidak menjadi penghalang untuk menjadi sukses dan maju. Sebagaimana kita lihat seoarang sosok al-Farabi dengan kesederhanaannya dikala beliau sedang belajar bisa mengantarkannya menjadi orang besar, dan selalu dikenang disetiap masa, serta pemikirannya selalu digunakan orang banyak. Munkin saya dan anda, punya alasan atau bisa saja mengatakan, pantas saja mereka sukses karena di dorong dengan fasilitas yang lengkap. Atau juga mereka sukses di dorong dengan materi yang banyak, sedangkan saya, munkin saja anda tidak seperti mereka. Setelah saya membaca sejarah-sejarah kehidupan para filosof-filosof Islam, atau para ulama besar yang selalu harum namanya sampai sekarang, seperti; Al-Ghazali, al-Kindi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan sederatan ulama-ulama yang lain. Atau juga, kisah-kisahnya orang-orng yang telah sukses, seperti Pak Habiebie, Oprah Wenfry dan yang lainnya. Ternyata kisah dibalik semua itu terdapat kesulitan dan cobaan yang sangat berat. Akan tetapi mereka tetap maju dan tidak mundur sedikitpun, yang pada akhirnya mengantarkanya kepada puncak kesuksesan. Dengan demikian, saya katakan stop..jangan bilang kita beda dengan mereka, karena kita sama sebagai manusia yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Hanya saja kita, saya atau anda belum bisa menemukan kekurangan dan kelebihannya dengan baik. Bagaimana mengembangankan potensi yang ada dalam diri kita ini.

Setelah saya renungi dan saya pikir-pikir, ya...seolah-olah bener berfikir padahal sebenarnya engga juga sih!....munkin saja saya melamun yang engga-engga.....Upsss,tidak donk!. Ternyata saya dapat menyimpulkan, bahwasanya saya, anda dan mereka itu semuanya tidak ada yang beda, kita sama-sama makhluk Tuhan yang diberi kelebihan akal untuk berfikir, untuk maju, untuk sukses, untuk menjadi orang yang berguna, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lainnya. Nah!, jadi sebenarnya saya, anda dan mereka tidak ada yang berbeda, lantas apa sebenarnya yang membedakan antara saya, anda dan mereka itu. Karena kita sama-sama makhluk Tuhan yang diberi kelebihan akal untuk berfikir. Kita sama-sama keturunan Adam dan Hawa yang selalu punya keinginan dan hawa nafsu.

Dengan demikian, bararti yang membedakan antara saya, anda dan mereka semua, adalah kemauan dan tindakannya. Karena hanya kemauan saja tidak cukup,contohnya kita ingin makan tetapi hanya sekadar mau saja akan tetapi tidak dibarengi dengan tindakan yang real, kapan kita akan bisa makan. Begitu pula, kita ingin menjadi orang sukses seperti al-Farabi, atau seperti yang lainnya. Kita harus punya kemauan dan sekaligus tindakan yang bisa mengantarkan kita kearah yang lebih baik, lebih sukses, lebih membanggakan, dan lebih memberikan manfaat kepada yang lainnya. Kalau seperti itu yang membedakan saya, anda dan mereka itu adalah, kemauan dan tindakan yang real untuk direalisasikannya menjadi sebuah kenyataan yang benar-benar nyata, bukan hanya sekadar mimpi di siang bolong yang tanpa arti. Walaupun sebenarnya semuanya berawal dari sebuah mimpi, akan tetapi, marilah kita sama-sama untuk mewujudkan mimpi tersebut menjadikan sebuah kenyataan, agar nantinya saya, anda bisa seperti mereka. Sukses dunia dan begitu pula sukses di akhirat, amin. Ini adalah hanya catatan kecil yang ditulis seorang yang selalu banyak mimpi, yang sama-sama memimpikan kesuksesan seperti anda, agar bisa menjadi seperti mereka. Atau juga tulisan seperti ini, telah banyak berserakan seperti sampah yang ada dijalan, akan tetapi mudah-mudahan coretan yang seperti sampah ini menjadi mutiara yang berharga, jika digunakan dengan baik. Karena kita sama manusia yang diberi akal untuk berfikir. Wallahu’alam.

Cairo

Ajid Nasr.

27/3/2010

No comments: